9 Perusahaan Besar AS

Ini 9 Perusahaan Besar AS yang Dikuasai oleh China

Dalam satu dekade terakhir, perusahaan-perusahaan besar asal China terus memperluas pengaruh globalnya melalui serangkaian akuisisi strategis terhadap 9 perusahaan besar di AS. Dari bidang makanan hingga properti, akuisisi ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi untuk China, tetapi juga memengaruhi dinamika hubungan ekonomi-politik antara kedua negara raksasa ekonomi dunia.

Berikut ini adalah ulasan tentang sembilan perusahaan AS yang kini berada di bawah kendali perusahaan asal China.

1. Smithfield Foods

Akuisisi ini terjadi pada 2013 dengan nilai transaksi sebesar USD 4,7 miliar. Langkah ini menjadikan WH Group sebagai salah satu raksasa dalam industri daging, dengan kontrol atas lebih dari 146.000 hektar lahan pertanian di seluruh AS. Meskipun markas Smithfield tetap berada di Virginia, kepemilikan penuh perusahaan kini berada di tangan China.

Dampaknya

Akuisisi ini memicu kontroversi terkait ketahanan pangan nasional AS, di tengah kekhawatiran bahwa kendali atas suplai pangan domestik telah berpindah ke pemilik asing.

2. GE Appliances

Pada 2016, GE Appliances diambil alih oleh Haier Group, sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di China, dengan nilai akuisisi mencapai USD 5,4 miliar.

Dampaknya

Ini menandai strategi ekspansi agresif perusahaan-perusahaan China di sektor teknologi dan manufaktur Barat.

3. Motorola Mobility

Motorola, pelopor di industri ponsel, menjadi salah satu target penting bagi Lenovo, produsen komputer terbesar di China.

Dampaknya

Akuisisi ini memberikan Lenovo akses pada inovasi teknologi Motorola.

4. Nexteer Automotive

Nexteer Automotive, produsen sistem kemudi mobil yang berbasis di Michigan, diakuisisi oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Dampaknya

Meskipun Nexteer tetap menjadi pemasok utama untuk produsen mobil AS, akuisisi ini menunjukkan peningkatan kontrol China di sektor otomotif Amerika.

9 Perusahaan Besar AS

5. Waldorf Astoria

Hotel Waldorf Astoria, ikon kemewahan New York, diakuisisi oleh Anbang Insurance Group pada 2014 dengan nilai USD 1,95 miliar.

Dampaknya

Akuisisi properti ikonik ini kembali memunculkan perdebatan terkait kepemilikan asing atas aset-aset strategis AS.

6. Strategic Hotels & Resorts

Anbang Insurance Group melanjutkan aksinya dengan membeli Strategic Hotels & Resorts pada 2016 senilai USD 6,5 miliar. Portfolio perusahaan ini mencakup hotel-hotel mewah di beberapa kota besar AS.

Dampaknya

Setelah Anbang diambil alih oleh regulator China, sebagian besar aset strategis ini kini berada di bawah kendali pemerintah China.

7. Cirrus Aircraft

Produsen pesawat pribadi Cirrus Aircraft, yang kerap disebut “Tesla langit,” diakuisisi oleh AVIC pada 2011.

Dampaknya

Langkah ini mencerminkan upaya China untuk menembus pasar penerbangan sipil AS, sektor yang sebelumnya sulit dijangkau.

8. Henniges Automotive

Pada 2015, Henniges Automotive, produsen komponen otomotif, dibeli oleh AVIC dan mitra ekuitas swasta BHR Partners.

Dampaknya

Akuisisi ini menjadi perhatian karena teknologi tinggi yang digunakan Henniges memiliki potensi aplikasi militer, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat industri AS.

9. Gedung 245 Park Avenue

Pencakar langit ikonis di Manhattan ini dibeli oleh HNA Group pada 2017 dengan nilai USD 2,21 miliar, menjadikannya salah satu transaksi properti termahal saat itu.

Dampaknya

Investasi ini menyoroti gelombang masuknya modal asing dari China dalam sektor properti AS yang strategis.

Mengapa China Mengakuisisi Perusahaan AS?

Beberapa motivasi utama mencakup:

  • Akses Teknologi dan Pengetahuan: Banyak akuisisi ini berfokus pada perusahaan dengan teknologi mutakhir.
  • Diversifikasi dan Eksposur Pasar: Dengan mengakuisisi merek terkenal, perusahaan-perusahaan China dapat mendiversifikasi pasar mereka, mendapatkan pengakuan global, dan memperkuat posisinya di pasar internasional.
  • Akses Sumber Daya: Sektor seperti pertanian, properti, dan otomotif memberikan manfaat strategis untuk China.

Dampak Ekonomi dan Politik

Akuisisi ini telah memperkuat kehadiran China di pasar global, tetapi juga memicu ketegangan politik, terutama di AS, di mana kekhawatiran tentang pengaruh China semakin meningkat.

Perjalanan Ke Depan

Hasil dari akuisisi ini menunjukkan bahwa persaingan antara China dan AS tidak hanya terjadi dalam perdagangan internasional tetapi juga pada tingkat kendali atas aset-aset strategis. Bagi pelaku bisnis maupun pengamat ekonomi global, memahami tren ini penting untuk merancang strategi adaptasi di masa depan.

More From Author

samsung

Samsung Luncurkan Kulkas Bespoke AI di Indonesia

bentrok di kemang

Bentrok di Kemang, 19 Pelaku Ditangkap Karena Membawa Senjata Api

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *