Hubungan antara Indonesia dan Israel selama ini dikenal kompleks karena tidak adanya hubungan diplomatik resmi. Namun, sejarah mencatat bahwa di balik layar, pernah terjadi sebuah operasi intelijen rahasia bernama Operasi Alpha, yang melibatkan kerja sama tak terduga antara kedua negara. Meski lama tertutup rapat, kini sebagian detail dari operasi ini mulai terungkap ke publik, menimbulkan beragam reaksi dan spekulasi.
Apa sebenarnya Operasi Alpha? Mengapa Indonesia dan Israel, dua negara tanpa hubungan resmi, bisa bekerja sama dalam misi rahasia ini? Inilah cerita mengejutkan dari dunia intelijen yang tak banyak diketahui orang.
Latar Belakang Ketegangan dan Kepentingan Strategis
Sejak awal kemerdekaan, Indonesia secara konsisten menunjukkan dukungannya terhadap perjuangan Palestina. Hal ini membuat hubungan dengan Israel nyaris tidak pernah terjalin secara terbuka. Namun di sisi lain, dinamika geopolitik dan kebutuhan pertahanan nasional terkadang memaksa negara melakukan langkah-langkah tak terduga demi keamanan dalam negeri.
Operasi Alpha muncul sebagai hasil dari kebutuhan strategis Indonesia pada dekade 70–80-an untuk memperkuat kemampuan intelijen dan pertahanan. Saat itu, situasi regional penuh ketegangan—baik karena konflik di Asia Tenggara, ancaman komunisme, maupun potensi gangguan dari kekuatan luar.
Bentuk Kerja Sama Diam-Diam
Meski tidak pernah diumumkan secara resmi, beberapa laporan menyebutkan bahwa Operasi Alpha melibatkan pelatihan pasukan khusus Indonesia oleh agen-agen intelijen Israel, khususnya dari unit elit seperti Mossad. Pelatihan ini konon dilakukan di negara ketiga untuk menjaga kerahasiaan dan menghindari sorotan publik.
Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan operasi anti-teror, tapi juga untuk melatih teknik penyamaran, kontra-intelijen, dan infiltrasi kemampuan yang sangat penting di masa-masa genting.
Beberapa narasumber militer yang pernah terlibat (meski tidak menyebutkan secara gamblang) menyatakan bahwa kerja sama ini berdampak besar pada kualitas operasi intelijen Indonesia di era tersebut.
Informasi Bocor dan Reaksi Publik
Selama puluhan tahun, Operasi Alpha hanya dikenal dalam lingkup kecil kalangan intelijen dan militer. Namun, belakangan ini muncul dokumen, wawancara, dan investigasi media internasional yang perlahan membuka tabir operasi tersebut. Rasa penasaran publik pun semakin meningkat.
Di Indonesia, kabar ini menimbulkan reaksi beragam. Ada yang menilai bahwa kerja sama ini merupakan bentuk pragmatisme politik demi keamanan nasional. Namun tak sedikit pula yang menyayangkan, mengingat posisi Indonesia yang selama ini tegas mendukung Palestina.
Beberapa pengamat menyarankan agar pemerintah membuka ruang dialog terbuka tentang sejarah diplomasi rahasia seperti ini, agar tidak menimbulkan spekulasi liar.
Dampak terhadap Diplomasi Masa Kini
Terbukanya informasi mengenai Operasi Alpha membuat banyak pihak bertanya: apakah hubungan Indonesia–Israel akan lebih terbuka di masa depan? Walau saat ini masih belum ada tanda-tanda normalisasi hubungan diplomatik, peristiwa seperti Operasi Alpha menunjukkan bahwa di balik sikap resmi, negara tetap menjalin komunikasi strategis demi kepentingan nasional.
Dalam dunia geopolitik modern, kerja sama rahasia bukanlah hal baru. Banyak negara yang secara resmi tidak memiliki hubungan, namun tetap melakukan komunikasi di balik layar untuk menangani isu-isu keamanan, ekonomi, dan intelijen.
Kesimpulan
Operasi Alpha adalah bukti nyata bahwa di balik dinamika politik global, terdapat lapisan-lapisan diplomasi rahasia yang sering kali tidak diketahui publik. Meski kontroversial, operasi ini mencerminkan strategi realistis sebuah negara dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Kini, ketika sebagian fakta mulai terbuka, saatnya publik menilai kembali bagaimana negara menjalankan kepentingan nasionalnya di tengah berbagai tekanan global. Yang pasti, sejarah seperti ini menunjukkan bahwa dunia tidak selalu hitam putih kadang penuh zona abu-abu yang hanya bisa dijelaskan lewat kepentingan strategis dan pertimbangan jangka panjang.
